Situs Facebook | Profil Facebook | Pendiri Facebook
Sebuah situs kencan yang baru diluncurkan pekan ini, LovelyFaces.com menampilkan 250 ribu data pengguna situs jejaring sosial Facebook tanpa izin.
Pada situs tersebut, tertera jelas identitas siapa-siapa saja yang mereka pampangkan pada halaman utamanya. Data yang tampil pada halaman muka itu diambil dari halaman profil yang dapat diakses oleh publik, yang isinya nama, tempat tinggal dan foto, -
Pada bagian atas foto para pengguna Facebook itu, situs kencan tersebut mengkategorikan mereka menjadi beberapa karakter, seperti sombong, licik, mudah bergaul, atau lemah lembut. Pengkategorian karakter itu diperoleh melalui algoritma pengenalan wajah.
Situs kencan tersebut dibuat oleh dua orang, yakni Paolo Cirio dan Alessandro Ludovic. Mereka adalah seniman dan editor majalah Neural. Mereka beralasan, dengan menggunakan data para pengguna Facebook untuk situs kencan tersebut, maka jelas kentara bahwa pengamanan di situs jejaring sosial itu sangat rapuh.
"Facebook menjadi sebuah tambang emas untuk pencurian identitas," kata Cirio. "Kita harus mampu mengungkap betapa rapuhnya identitas virtual ini."
Dikonfirmasi mengenai pencurian identitas ini, Director of Policy Communications Facebook, Barry Schnitt mengatakan ulang Cirio dan Ludovic telah melanggar aturan. "Kami akan mengambil tindakan hukum," katanya.
Minggu, 06 Februari 2011 | 14:24 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebuah situs kencan yang baru diluncurkan pekan ini, LovelyFaces.com menampilkan 250 ribu data pengguna situs jejaring sosial Facebook tanpa izin. Pada situs tersebut, tertera jelas identitas siapa-siapa saja yang mereka pampangkan pada halaman utamanya. Data yang tampil pada halaman muka itu diambil dari halaman profil yang dapat diakses oleh publik, yang isinya nama, tempat tinggal dan foto, -
Pada bagian atas foto para pengguna Facebook itu, situs kencan tersebut mengkategorikan mereka menjadi beberapa karakter, seperti sombong, licik, mudah bergaul, atau lemah lembut. Pengkategorian karakter itu diperoleh melalui algoritma pengenalan wajah.
Situs kencan tersebut dibuat oleh dua orang, yakni Paolo Cirio dan Alessandro Ludovic. Mereka adalah seniman dan editor majalah Neural. Mereka beralasan, dengan menggunakan data para pengguna Facebook untuk situs kencan tersebut, maka jelas kentara bahwa pengamanan di situs jejaring sosial itu sangat rapuh.
"Facebook menjadi sebuah tambang emas untuk pencurian identitas," kata Cirio. "Kita harus mampu mengungkap betapa rapuhnya identitas virtual ini."
Dikonfirmasi mengenai pencurian identitas ini, Director of Policy Communications Facebook, Barry Schnitt mengatakan ulang Cirio dan Ludovic telah melanggar aturan. "Kami akan mengambil tindakan hukum," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar